Selasa, 23 Juni 2015

Pak Soeharto dan Ilmu Kejawen




Soeharto adalah orang jawa. Kesakten inilah yang diyakini merupakan rahasia kekuatan dan umur panjang Soeharto. Sumber-sumber terdekat pria sesepuh kelahiran 8 Juni 1921 ini mengungkapkan, : “ selama hidupnya ( Soeharto ) sering melakukan laku alias ritual mistik untuk memperoleh kesaktian.  
Banyak orang berspekulasi terhadap Soeharto. Kegemarannya pada ilmu kebatinan, ilmu klenik, ilmu kejawen, membuat Soeharto memiliki banyak dukun, banyak guru spiritual, banyak penasihat. Bersamaan dengan doa-doa yang dipanjatkan kepada pemimpin bangsanya, mereka memberi berbagai ilmu kekebalan, ilmu kepemimpinan, ilmu kehidupan, ilmu pertanian, ilmu kependudukan, ilmu perhitungan dan ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan untuk menopang kepemimpinan Soeharto. Mereka juga membuat beneteng-benteng untuk menjaga Soeharto agar sehat, panjang usia, sehingga bisa memimpin bangsa ini berkali-kali.
Soeharto adalah tokoh dari Jawa yang pernah memimpin negeri ini. Dia menjadi presiden dalam rentang waktu yang amat panjang, 32 tahun dan sangat kuat pengaruhnya. Dalam waktu sepuluh tahun ke depan, akan sulit muncul tokoh yang sama. Tentu, ini bukan hanya soal mandat rakyat yang diperolehnya, atau siasat yang dia lakukan. Tetapi, juga soal keberuntungan dan laku spiritual. Hal kedua ini mungkin saja terjadi, karena Soeharto adalah orang Jawa yang sangat kuat mempercayai ilmu petung, wangsit, pulung, dunia laku tirakat, dengan guru spiritual. Di tengah maraknya kajian politik tentang Soeharto, buku ini memasuki dunia spiritual Soeharto yang sangat kompleks tersebut, yang selama ini belum pernah tersentuh. Dalam buku ini, Anda akan menemukan laku-laku ritual dan tempat-tempat yang digunakan Soeharto menjalani laku ritual, ilmu petung, dan guru-guru spiritual yang petuahnya menjadi penting bagi keberlangsungan kekuasaannya.
Tempat-tempat yang sering digunakan kungkum Soeharto adalah petilasan penambahan Senopati  di Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri. Pelaku kebatinan yang cukup akrab dengan almarhum Ny. Tien Suharto menuturkan, tempat tersebut sering dikunjungi Soeharto sejak muda hingga menjelang menjabat presiden.   
Setelah menjadi presiden Soeharto masih sering menjalani ritual itu. lokasi yang dipilih adalah disebuah tempat di Bogor. Dia melakukan Tapa Kungkum di percaya tidak hanya berefek secara mistis. Namun juga membangun kekuatan fisik agar lebih kuat dan tahan terhadap serangan penyakit.
Kedekatan Soeharto dengan dunia mistis kemungkinan diwarisi Soeharto dari ibunya, Sukira. Dahulu Sukira dikabarkan menghilang selama 40 hari, setelah melahirkan Soeharto. Menurut kabar, Sukira menjalani semedi disebuah tempat demi kelangsungan masa depan kehidupan Soharto.
Dalam mendalami dunia mistis, Soeharto berguru pada guru sepiritualnya yang bernama Kyai Darmayanto.  Berbagai ritual banyak dilakukan Soeharto mulai dari sebelum dia menjabat menjadi presiden. Menurut sumber terdekatnya, Soeharto memang sangat kental kejawen nya. Dia mengoleksi keris-keris dan diantaranya dulu dia pernah meminjam keris di keraton Solo. Konon, menurut cerita keris yang dipinjam Soeharto di keraton solo merupakan keris yang amat penting bagi keraton. Bukan hanya itu, benda-benda pusaka dan jimat-jimatpun dia koleksi untuk menambah kekuatan serta dirinya mempunyai pendamping roh halus.
Saking banyaknya ilmunya, sehingga Soeharto sangat sulit meninggal. Berkali-kali dia dikabarkan keluar masuk rumah sakit dan sakit keras, dan dikabarkan wafat. Namun pada kenyataannya presiden yang pernah memerintah selama 32 tahun itu tetap sembuh dan tersenyum, dan tidak meninggal-meninggal juga. Pernah dahulu, Soeharto dikabarkan wafat, semua wartawan berbondong-bondong mencari berita, tetapi pak Soeharto malah enak-enakan makan pizza. 
Memang berkali-kali Soeharto lolos dari maut, padahal adik-adik nya sudah meninggal mendahuli Soeharto, dan teman-teman sebayanya juga sudah meninggal semua, hanya pak harto yang masih memiliki umur panjang.
Kesulitan pak Soeharto menemui ajalnya banyak yang mengungkapkan pendapat. Ada yang berkata : “ jika semua aji-aji atau jimat ataupun ilmu-ilmu kesakten yang melekat ditubuh Soeharto tidak di hilangkan, maka dia akan kesulitan menemui ajalnya. Seharusnya Soeharto kembali kejalan Allah , dan bertaubat”.
Ilmu-ilmu yang dimiliki pak Soeharto, membuat sebagian orang-orang untuk memndapat warisan ilmunya. Ketika sakit, banyak pejabat yang menjenguk soeharto yang dirawat di RSPP sejak 4 Januari 2008. Orang-orang tersebut bukan hanya memberikan penghormatan, namun lebih dari itu, para penjenguk berharap akan kejatuhan ilmu-ilmu yang dimiliki orang yang dijenguknya.  
Demikian sedikit cerita dari mantan presiden kita, Soeharto. Yang saya rangkum dari buku yang berjudul : “ Hari-hari Terakhir jejak Soeharto setelah Lengser 1998-2008, Media Kita, 2008, yang ditulis oleh Detik.com. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar