Jumat, 01 Januari 2016

Bahan Ajar: Mapel sosiologi XI SMA semester II


KONFLIK


gambar: http//www.amalyaalya.blogspot.com

A. Pengertian
1. Secara etimologis Secara etimologis konflik social berasal dari kata “confligere” yang berarti sama-sama memukul.
2. Menurut Para Ahli a.) Berstein : Konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi positif dan ada pula yang negative di dalam interaksi social. b.) Dr. Robert M.Z. Lawang Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya. c.) Soerjono Soekanto Konflik adalah proses social dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.

B. Faktor Penyebab Konflik
Faktor Penyebab Konflik Ada 4 faktor penyebab konflik, yaitu :
1.      Perbedaan individu Adalah konflik yang disebabkan perbedaan kepribadian atau individu tertentu.
2.      Perbedaan Latar belakang kebudayaan Adalah konflik yang disebabkan perbedaan kebudayaan dalam masyarakat.
3.      Perbedaan Kepentingan Adalah konflik yang terjadi karena kepentingan yang berbeda.
4.      Perubahan social Adalah konflik yang terjadi karena perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

C. Bentuk-bentuk konflik
1.    Berdasarkan sifatnya : a. Konflik destruktif adalah konflik yang muncul karena perasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadap pihak lain. Misal : Konflik Ambon, Konflik Poso. b. Konflik Konstruktif adalah konflilk yang muncul karena perbedaan pendapat dari kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Misal : perbedaan pendapat dalam suatu organisasi.
2.    Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik : a.) Konflik vertical adalah konflik antar komponen masyarakat yang di dalam struktur yang memiliki tingkatan. Contoh : konflik antara bawahan dan atasan. b.) Konflilk horisantal adalah konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relative sama. Misal : Konflik antar organisasi massa. c.) Konflik diagonal adalah konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumberdaya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Misal : Konflik Aceh
3.    Berdasarkan sifat pelakunya : a. Konflik terbuka adalah konflik yang diketahui semua pihak. Contoh : Konflik Palestina-Israel b. Konflik tertutup adalah konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.

D. Dampak konflik
1.    Dampak positif : a. Meningkatkan solidaritas antara anggota, b. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat, c.Membantuk menghidupkan kembali norma lama dan menciptakan norma baru, d. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang.
2.    Dampak negative : a. Hancur dan retaknya kesatuan kelompok, b. Adanya perubahan kepribadian seorang individu, c. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia, d. Kemiskinan bertambah dan tidak kondusifnya keamanan,
e. Pendidikan formal dan informal terhambat karena rusaknya saran dan prasarana.

E. Bentuk-bentuk konflik
1.      Konflik Pribadi adalah konflik antara pribadi dengan pribadi lain.
2.      Konflik kelas social adalah konflik antara buruh dan majikan
3.      Konflik rasial adalah konflik ras satu dengan ras lain
4.      Konflik politik adalah konflik antara golongan politik satu dengan lainnya.
5.      Konflik internasional adalah konflik antara satu Negara dengan Negara lain.
6.      Konflik kelompok adalah konflik kelompok satu dengan yang lain.

F. Cara mengatasi konflik
Cara mengatasi konflik adalah dengan akomodasi. Ada beberapa bentuknya, yakni :
1.      Genjatan senjata Merupakan pencegahan permusuhan antarpihak yang bertikai untuk jangka waktu tertentu, guna melakukan pekerjaan tertentu yang tidak boleh di ganggu.
2.      Mediasi adalah penghentian peritikaian oleh pihak ketiga dengan memberikan keputusan mengikat.
3.      Konsiliasi Adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.
4.      Stalemate Adalah keadaan pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan seimbang tetapi berhenti pada titik tertentu tidak bisa maju ataupun mundur
5.      Arbitrasi Merupakan perselisihan yang langsung dihentikan pihak ketiga yang memutuskan dan diterima serta ditaati oleh kedua pihak.
6.      Ajudikasi Adalah penyelesaian perkara atau sengketa pengadilan.
7.      Eliminasi Adalah pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat konflik
8.      Dominasi Adalah orang atau pihak yang memiliki kekuatan besar dapat memaksakan orang atau pihak lain menaatinya.
9.      Mayority rules Adalah suara terbanyak ditentukan melalui voting akan menentukan keputusan tanpa pertimbangan argumentasi.
10.  Kompromi Adalah semua pihak yang terlibat konflik berusaha mencari jalan tengah dengan menguraikan tuntutan tertentu.
11.  Minority consent Adalah kelompok minoritas yang kalah menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
12.  Integrasi Adalah pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembalik sampai kelompok mencapai keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.


Kamis, 03 Desember 2015

MATERI SOSIOLOGI SEMESTER 1 KELAS XI IPS Kurikulum 2013

BAB I
KELOMPOK SOSIAL

A.    PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
Definisi menurut beberapa ahli:
1.      Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok social sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
2.      Soerjono Soekanto, kelompok social adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbale balik dan saling mempengaruhi
3.      Hendropuspito, kelompok social sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Dapat disimpulkan bahwa kelompok social adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan cirri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya

B. SYARAT KELOMPOK SOSIAL
1.      Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia bagian dari kelompok tsb.
2.      Adanya hubungan timbal balik antaranggota 
3.      Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib 
4.      Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku
5.      Bersistem dan berproses

C.    CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
1.      Merupakan kesatuan nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia lain
2.       Memiliki stuktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
3.      Memiliki norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya
4.      Memiliki kepentingan bersama
5.      Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya 

D.    DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL
1.      Faktor kepentingan yang sama (Common Interest)
Misalnya : kelompok arisan, kelompok seniman, kelompok olahragawan
2.      Faktor darah dan keturunan yang sama (Common Ancestry) 
Misalnya : kelompok keturunan Arab, kelompok keturunan Cina 
3.      Faktor geografis
Misalnya : masyarakat yang tinggal di daerah Pantai membentuk kelompok nelayan
4.      Faktor daerah asal yang sama

Misalnya : KMJB (Keluarga Mahasiswa Jabar), Keluarga Besar Minang

Sabtu, 14 November 2015

BAB II "Hubungan sosial/Interaksi sosial" kelas X semester 1


Gambar: www.bisnisindeks.com


A.    Pengertian Interaksi sosial
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. 
B.     Syarat Interaksi sosial
Menurut Gilin dan Gilin seperti dikutip oleh Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut.
1.      Kontak Sosial
Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-sama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah ‘sama-sama menyentuh’. Kontak sosial adalah Hubungan antara satu pihak dnegan pihak lain, yang mana menjadi proses awal terjadinya interaksi sosial meski pihak satu dnegan pihak lainnya tidak bersentuhan secara fisik.
Kontak sosial dibagi menjadi 2 yaitu:
a.       Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya.
b.       kontak sekunder memerlikan suatu perantara. Misalnya A berkata kepada B bahwa Si C mengagumi perannya sebagai peranan utama salah satu sandiwara. Si A sama sekali tidak bertemu dengan C, tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena masing-masing memberi tanggapan, walaupun dengan perantara B. 
2.      Komunikasi
Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Komunikasi adalah proses penyampian pesan dari komunikan kepada komunikator. Sehingga memperoleh feedback(umpan balik) dari komunikan.

C.           Ciri-Ciri Interaksi sosial
Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)   Pelakunya lebih dari satu orang.
2)   Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
3)   Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
4)   Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

D.    Faktor Pendorong Interaksi sosial

1.      Sugesti

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.
2.      Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan. Contoh Imitasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.
3.       Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar. Contoh : seorang anak meniru perilaku orang tuanya secara keseluruhan.
4.      Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.
5.      Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh:  Rina merasa sedih melihat korban bencana alam dipengungsian, sehingga Rina mengadakan Baksos bersama teman-temannya.
6.      Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
E.            Bentuk-Bentuk Interaksi sosial
1.      Proses asosiatif (bentuk interaksi yang menghasilkan kerjasama) contoh: bargaining, join venture dan lain-lain.
2.      Proses disosiatif(bentuk Interaksi yang menghasilkan sebuah pertentangan) contoh: persaingan dan kontraversi


BAB I FUNGSI SOSIOLOGI DALAM MEMAHAMI GEJALA SOSIAL KELAS X SEMESTER I




A.    Pengertian sosiologi
              “Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara                aneka macam gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral,                hukum dengan ekonomi) dengan gejala lainnya (nonsosial)“.
                                                                                                            Pitirim A. Sorokin

            “ Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji tentang masyarakat “

                                                                                                                        Auguste Comte
B.     Pengertian Sosiologi menurut bahasa
Bapak Sosiologi adalah Auguste Comte, karena ia yang pertama kali memberi nama sosiologi. Secara etimologis istilah sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu socius yang berarti kawan, sahabat, rekan, sekutu, masyarakat. Adapun logos yang berasal dari bahasaYunani berarti ”kata” atau ”berbicara”. Sosiologi kemudian diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.

C.     Objek Kajian Sosiologi

Sebagai bagian dari ilmu sosial, objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Sosiolog menjelaskan bahwa perilaku masyarakat timbul tidak hanya dipengaruhi oleh motif dan sikap internal seseorang, tetapi juga dari konteks sosial dimana orang tersebut hidup.

D.    Hakikat sosiologi
1.    Sosiologi adalah suatu ilmu sosial karena mempelajari tentang fenomena sosial yang ada dalam masyarakat. Selain itu, sosiologi mempelajari perilakudan interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhannya, serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotanya.
2.      Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif, melainkan suatu disiplin ilmu yang kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa yangterjadi dewasa ini, bukan mengenai apa yang seharusnya terjadi. Sosiologi tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberikanpetunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan kemasyarakatan dari proses kehidupan bersama.
3.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni ( pure science ). Pure science adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmupengetahuan secara abstrak serta hanya untuk mempertinggi mutu. Tujuan sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakatdan bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat.
4.  Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret. Artinya, yang diperhatikan dalam sosiologi adalah bentukdan pola-pola peristiwa dalam masyarakat.
5.  Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukumumum dari interaksi antarmanusia.
6.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional dilihat dari metode yang digunakan, artinya sosiologi didasarkan pada observasi dan akal sehatyang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
7.       Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum. Artinya, sosiologi mempelajari gejala yang umum dan selalu ada pada setiap interaksi manusia.

E.     Ciri-Ciri sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
1)      Sosiologi bersifat empiris, karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial, dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2)      Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.
3)      Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Kemudian diperbaiki, diperluasserta diperdalam.
4)      Sosiologi bersifat non-etis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya fakta tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secaraanalitis dan apa adanya.

F.     Manfaat Mempelajari sosiologi
1.     Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok atau masyarakat.
2.     Sosiologi membantu untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat. Selain itu, dapat melihat ”dunia” atau ”budaya” lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
3.    Dengan bantuan sosiologi, kita akan makin memahami pula norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain. Selain itu, kitamampu memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa menjadikan alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat yang berbeda.
4.     Sebagai generasi penerus, dengan mempelajari sosiologi kita akan lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yangmakin kompleks dewasa ini. Selain itu, kita akan mampu bersikap dan bertindak tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.

G.    Metode dalam Sosiologi
1. Metode Kualitatif.
Metode kualitatif mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan tersebut terdapatdengan nyata dalam masyarakat.
2. Metode Kuantitatif.
Metode kuantitatif mengutamakan bahan-bahan keterangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Dengan demikian, gejala-gejala yang ditelitinyadapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel dan formula-formula yang semuanya itu menggunakan ilmu pasti.Metode yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode statistik. 
H.    Fungsi dan Peran sosiologi
          Kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah sebagai berikut.
1)      Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2)      Untuk penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik.
         Peranan Sosiologi
1.       Sosiolog sebagai ahli riset
2.      Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
3.      Sosiolog sebagai teknisi
4.      Sosiolog sebagai guru atau pendidik