A. Pengertian Gender
Kata gender dalam bahasa Indonesia ,
dipinjam dari bahasa inggris. Menurut kamus, tidak secara jelas dibedakan
pengertian sex dan gender. Echols and Shadily (1983 : 265 ) menyebutkan bahwa
gender berarti jenis kelamin.
Istilah gender pada awalnya dikembangkan oleh Ann Oakley ( 1972, dalam
Fakih,1997 ). Sebagai suatu analisis ilmu social dan sejak saat itu menurutnya
gender lantas dianggap sebagai alat analisis yang baik untuk memahami persoalan
diskriminasi atau pembedaan terhadap kaum perempuan secara umum.
Gender juga bisa diartika sebagai perbedaan dan fungsi peran social yang dikonstruksikan
oleh masyarakat, serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan. Sehingga gender
belum tentu sama di tempat yang berbeda , dan dapat berubah dari waaktu ke
waktu. Seks atau kodrat adalah jenis kelamin yang terdiri dari perempuan dan
laki-laki yang telah ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu tidak dapat ditukar
atau diubah. Ketentuan itu sudah berlaku sejak dahulu kala, sekarang dan
berlaku selamanya.
Gender bukanlah kodrat ataupun
ketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proses keyakinan
bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai
dengan tata nilai yang tersetruktur, ketentuan social dan budaya ditempat
mereka berada. Dengan demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi
tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk atau dikonstruksi
oleh social budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
B. Perbedaan
Gender dengan Jenis Kelamin
Perbedaan gender dan jenis kelamin ( seks ) adalah Gender : dapat
berubah, dapat dipertukarkan, tergantung waktu, budaya setempat, bukan
merupakan kodrat Tuhan, melainkan buatan manusia. Lain halnya dengan seks, seks
tidak dapat berubah, tidak dapat dipertukarkan, berlaku sepanjang masa, berlaku
dimana saja, di belahan dunia manapun dan merupakan kodrat atau ciptaan Tuhan.
Margert Mead (sex and temperament in three primitive societies,1935)
menyatakan bahwa jenis kelamin adalah biologis dan perilaku gender adalah
konstruksi social.
Gender secara garis besar bertitik tolak pada paradigma feminisme yang
mengikuti dua teori yaitu; fungsionalisme struktural dan konflik. Aliran
fungsionalisme struktural tersebut berangkat dari asumsi bahwa suatu masyarakat
terdiri atas berbagai bagian yang saling mempengaruhi. Teori tersebut mencari
unsur-unsur mendasar yang berpengaruh di dalam masyarakat. Teori fungsionalis
dan sosiologi secara inhern bersifat konservatif dapat dihubungkan dengan
karya-karya August Comte (1798-1857), Herbart Spincer (1820-1930), dan masih
banyak para ilmuwan yang lain.